SEMINAR GURU CGP ANGKATAN KE-5 : PENGIMBASAN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

Calon guru penggerak  SMKN 2 Situbondo menggelar seminar pengimbasan tentang budaya positif disekolah dengan berkolaborasi dengan waka kurikulum ,waka kesiswaan serta bersama bapak ibu walikelas (X, XI, XII) pada kamis , 01 September 2022. Seminar tersebut dibuka  langsung oleh Bapak kepala sekolah muhammad muzammil M.MPd. pemateri pengimbasan budaya positif dipaparkan oleh anik maiherawati S.Pd calon guru penggerak angkatan 5. seminar ini Budaya positif di sekolah adalah nilai-nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang dilakukan di sekolah yang berpihak kepada murid agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat, dan bertangung jawab. Budaya positif diimplementasikan di sekolah dalam rangka membangun budaya sekolah. Salah satu strategi untuk mewujudkan budaya positif adalah dengan membuat kesepakatan kelas.Rancangan Aksi Nyata ini dibuat sebagai pedoman dalam melaksanakan kesepakatan kelas yang sudah dibuat oleh murid dengan bimbingan guru. Budaya positif meliputi 6 hal yaitu perubahan paradigma stimulus respon, konsep disiplin positif, keyakinan kelas, pemenuhan lima kebutuhan dasar manusia, lima posisi control, dan segitiga restitusi.

Aksi nyata pelaksanaan Budaya Positif  yang diprogam  yaitu:

  1. Berdo’a sebelum dan sesudah pembelajaran, shalat berjamaah, mengukuti kultum setiap hari jum’at ,membaca surat-surat pendek Al-qur’an di pagi hari.
  2. Aktif, kreatif, tertib di kelas dan di lingkungan sekolah
  3. Melakukan segala sesuatu tepat waktu
  4. Bersemangat dalam belajar
  5. Berperilaku sopan dan bertutur kata santun
  6. Menerapkan budaya 5S dan 6S Diruang Praktik (senyum, salam, sapa, sopan, dan santun) dan Penerapan Budaya 6S(Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke, Safety).
  7. Saling menghargai dengan orang lain.
  8. Memelihara kebersihan dan kerapian diri dan lingkungan dengan program LISA DARA APIK DAN SPAL.

Upaya dalam menanamkan budaya positif di sekolah, guru memiliki peran sentral yaitu posisi kontrol guru sebagai manajer dalam menerapkan budaya positif.Guru juga berperan sebagai motivator dan inspirator dalam menumbuhkan budaya positif sehingga nantinya guru akan menjadi “ing ngarso sung tulodho” dan menjadi agen transformasi perubahan untuk mewujudkan murid yang memiliki karakter profil pelajar Pancasila. Dalam menciptakan budaya positif, guru tentunya harus bekerjasama dengan warga sekolah dalam hal ini kepala sekolah, rekan-rekan guru dan juga murid serta melibatkan orangtua dan masyarakat sekitar. Adanya kolaborasi antara pihak sekolah dengan masyarakat dalam menjalankan budaya positif dapat menciptakan karakter murid yang memiliki nilai-nilai pelajar Pancasila.