Mengenal Lebih Dekat Asesmen Nasional  Pengganti Ujian Nasional 2021

Assesmen Nasional sebagai pengganti Ujian Nasional pada tahun 2021 sudah disosialisasikan secara gencar oleh menteri pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar makarim. Perubahan mendasar yang membedakan ujian Nasional dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, akan tetapi mengevaluasi dan memetakan system pendidikan berupa imput, proses dan hasil. Adapun bentuk Asesmen Nasional mencakup tiga Instumen, yakni Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.

Berdasarkan perkembangan berita terkait perubahan di atas, perlu kiranya SMKN 2 Situbondo mendapatkan Sosialisasi tentang AKM secara langsung melalui lembaga terkait di atas lembaga satuan pendidikan yakni Cabang Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur Wilayah Bondowoso melalui Pengawas Pembina SMKN 2 Situbondo yaitu Bapak Danu Wardoyo, S.Pd yang dilaksanakan pada tanggal 19-20 Nopember 2020. Kegiatan sosialisasi tersebut di hadiri oleh bapak Kepla Cabang Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur wilayah Bondowoso yakni bapak Sugiono Eksantoso, MM sekaligus meresmikan dan membuka kegiatan sosisalisasi tersebut.

Berdasarkan informasi pengawas Pembina SMKN 2 Situbondo, Kegiatan Asesmen Nasional yang terdiri dari tiga komponen di atas sudah pasti akan di laksankan pada perkiraan bulan Maret dengan peserta ujian kelas XI dengan jumlah terbatas. Selain itu poin poin yang di jelaskan oleh pengawas Pembina sebagai berikut :

  • Tujuan Asesmen Nasional adalah meningkatkan mutu pendidikan yang hasilnya berdampak pada karakter dan kompetensi siswa
  • Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yaitu:

1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

AKM dirancang untuk mengukur capaian peserta didik atau siswa dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi. Kedua aspek kompetensi minimum ini, menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat, terlepas dari bidang kerja dan karier yang ingin mereka tekuni di masa depan. “Fokus pada kemampuan literasi dan numerasi tidak kemudian mengecilkan arti penting mata pelajaran. Karena justru membantu murid mempelajari bidang ilmu lain terutama untuk berpikir dan mencerna informasi dalam bentuk tertulis dan dalam bantuk angka atau secara kuantitatif,

2. Survey Karakter

Survei karakter yang dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila. “Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif,”

3. Survey Lingkungan Belajar

Survei lingkungan belajar untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah. Dijelaskan, Asesmen Nasional pada 2021 dilakukan sebagai pemetaan dasar dari kualitas pendidikan yang nyata di lapangan, sehingga tidak ada konsekuensi bagi sekolah dan murid. “Hasil Asesmen Nasional tidak ada konsekuensinya buat sekolah, hanya pemetaan agar tahu kondisi sebenarnya dengan cara menyediakan laporan hasil asesmen yang menjelaskan profil kekuatan dan area perbaikan tiap sekolah dan daerah.

– Tahun 2021 tidak ada paket tes khusus, hanya dapat diselenggarakan bagi peserta tanpa akomodasi khusu. Oleh karena itu yang menentukan kelulusan siswa di tahun 2021 adalah satuan pendidikan masing-masing.

  • Strategi pembelajaran dalam mempersiapkan asesmen kompetensi nasional adalah penguatan tentang literasi, penguatan tentang Numerasi dan penguatan tentang karakter.
  • AKM direncanakan akan dilaksanakan pada bulan maret 2021 adalah masa uji coba dan yang melaksanakan AKM hanya 20 Siswa dari semua jurusan di sekolah tersebut.

Demikian hasil penyampaian pengawas Pembina SMKN 2 Situbondo melalui Kegiatan Sosialisasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), dan dari hasil kegiatan tersebut SMKN 2 Situbondo akan berkomitmen untuk mempersiapkan siswa dalam peningkatan literasi melalui program Pojok Baca di setiap kelas, Program kerjasama dengan Perpustakaan Sekolah. Selain itu pembentukan karakter siswa melalui program program kesiswaan kedepan serta pemenuhan sarana lingkungan belajar yang kurang terutama pada pemenuhan sarana pembelajaran berbasis teknologi seperti ruang belajar berbasis Audio Visual sehingga lingkungan belajar menyenangkan, menarik dan efisien tercapai. /topx